Sejarah Umat Islam

From   

Penulis

Hamka

Penerbit

Gema Insani Press (Jakarta)

Tahun Terbit

2016

Deksripsi Fisik

xxx + 686 hlm , 26.5 cm

ISBN

978-602-250-288-3


Pengantar Pengarang

Jilid 1

Buku "Sejarah Umat Islam" telah mulai saya susun dari tahun 1939 karena cita-cita hendak menerbitkan buah tangan yang lumayan besar.

Pada tahun 1941, sudah ada maksud dari penerbit majalah Pedoman Masyarakat hendak menerbitkan. Namun karena harga kertas kian hari kian naik, akibat perang, penerbitannya terkendala sampai sekarang.

Telah sepuluh tahun naskahnya tersimpan di dalam peti. Berkali-kali saya telah pindah, mulai dari Medan, Padang Panjang, sampai Maninjau, dengan istri dan tujuh anak. Terkadang, barang - barang kecil dan kitab - kitab berceceran, tetapi naskah buku "Sejarah Umat Islam" senantiasa terpelihara baik dan rapi sehingga tidak kurang sehelai naskah pun.

Ada kira-kira seratus kitab tarikh besar dan kecil yang saya baca ketika menyusun kitab ini. Saya sangat perhatikan pula kitab-kitab tarikh yang dikarang pada zaman ini. Kemudian, saya menyusun kitab ini bab demi bab.

Buku ini saya jadikan empat jilid.

Pada jilid pertama, lebih dahulu menjelaskan keadaan Tanah Arab, ilmu buminya, keturunan penduduknya, penghidupannya, hasil buminya, kepercayaan dan agama yang memengaruhi pergaulan hidupnya dan adat istiadatnya, serta hubungan kebudayaannya dengan bangsa-bangsa yang ada di sekelilingnya. Dengan mengetahui itu, dapat kelak diukur di masyarakat semacam apa Nabi dilahirkan dan bagaimana pengaruh seruannya pada masyarakat Arab.

Kemudian, baru diterangkan tarikh hidup dan perjuangannya, yang terbagi dua : seruan di Mekah dan pendirian negara di Madinah. Lalu dilanjutkan pada uraian tentang peperangan - peperangan penting yang menjadi tangga umat Arab untuk mencapai suatu negara yang kuat. Sehingga tatkala Nabi wafat, Tanah Arab dapat dikatakan telah bersatu.
— Hamka (Sungai Bantang, Maninjau. Juli 1949 / Ramadhan 1368)

Jilid 2

Sekarang kita menyeberang ke buku yang kedua. Akan terlihat bagaimana empat orang sahabat utama Nabi, yakni Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali menyambung usaha Nabi sampai seluruh Tanah Arab dapat dipersatukan. Selanjutnya, usaha mereka itu telah mengguncangkan dan meruntuhkan kekuasaan bangsa Romawi yang telah berurat akar di Palestina dan Syam. Sesudah itu, diruntuhkan pula kemewahan Kerajaan Persia dengan gagah perkasa. Terus berlanjut sampai Mesir dapat dikuasai dan terus berlanjut lagi hingga sampai ke tangan Daulah Bani Umayah yang datang menggantikan keempat khilafah itu. Hanya dalam tempo seratus bulan Bani Umayah sanggup membawa Islam masuk ke Hindustan dan Afrika di Timur, lalu berlanjut ke Semenanjung Iberia (Spanyol, Portugal) di Barat oleh Bani Abbas. Terlihat puncak kemegahan tarikh kerajaan Islam di Baghdad.

Dengan membaca jilid II ini, Tuan akan menemukan pertentangan politik yang mulai timbul setelah Nabi meninggal, mulai dari cara membentuk khalifah sampai dijadikan monarki oleh Muawiyah. Lalu bagaimana Islam dapat menyeberang hingga ke Tanah Spanyol oleh Thariq ibnu Ziyad. Bagaimana Abdurrahman ad-Dakhil masuk ke Spanyol lalu mendirikan kerajaan Bani Umayah yang baru setelah keruntuhannya di Damaskus. Bagaimana hebatnya Peperangan Salib dan naiknya bintang Shalahuddin al-Ayubi dan Nuruddin Zanki. Bagaimana pengusiran kaum Muslimin dari Spanyol. Dan bagaimana penjajahan Barat di tanah-tanah Islam pada awal abad ke 16 masehi.
— Hamka (Jakarta, Januari 1951)

Jilid 3

Pada jilid yang ketiga ini, kita membicarakan perluasan agama Islam ke sebelah timur dari tanah tempat mula lahirnya di Tanah Arab, yaitu melalui negeri-negeri Iran, Afghanistan, sampai melalui Pegunungan Hindukusy (Hindu Kush) dan menuruni daerah curam Khyber Pass lalu masuk ke anak Benua India.

Masuknya Islam ke daerah-daerah itu telah membawa perkembangan sejarah yang patut diperingati dengan munculnya orang-orang besar seperti Mahmud Ghaznawi, Muhammad al-Ghuri, Timurlank, Nadir Syah, Syah Ismail Shafawi, Jalaluddin Akbar Syah Jihan, Aurangzib, dan lain-lain dalam lapangan kepahlawananan; Razi, al-Farabi, Ibnu Sina, Umar Khayam, al-Firdausi, Abdul Fadl Allamy dalam lapangan filsafat dan kepujanggaan.

Pelajaran sejarah umat Islam di tanah air kita pada zaman yang sudah-sudah agak terbalik. Kita hanya lebih banyak mempelajari sejarah Islam di Arabia, Mesir, dan perkembangan di Spanyol (Bani Umayyah dan Bani Abbas) dan kurang pengetahuan kita dari hal perkembangan Islam di Iran, Afghanistan dan India. Penyebabnya ialah karena kitab-kitab sejarah itu ditulis dalam bahasa Arab dan belumlah ada orang yang berminat hendak mencukilnya ke dalam bahasa Indonesia, sehingga pengetahuan kita tentang perkembangan Islam ke Timur itu sedikit sekali.

Pada pengetahuan saya, baru inilah buku pertama yang ditulis dalam bahasa Indonesia berkenaan dengan perkembangan Islam di Iran, Afghanistan, India, dan tempat lain yang bertalian dengan itu. Mudah-mudahan pekerjaan saya ini dapat lebih disempurnakan oleh peminat sejarah Islam yang lain.

Jilid 4

Setelah berdiri empat Sekolah Tinggi Islam (Solo, Jogja, Medan dan Jakarta), mahasiswa tampak kekurangan buku. Sekolah-sekolah SMA juga kekurangan buku tentang agama Islam dan tarikh Nabi Muhammad saw. yang dikarang oleh kaum Muslimin Indonesia.

Meskipun, ada juga buku-buku tentang Islam dan Muhammad saw. karangan dari orang yang bukan Islam. Namun, pada umumnya, tidaklah dapat mereka merasakan penghayatan jiwa sebagaimana yang dapat dirasakan oleh pengarang dari kalangan Islam sendiri. Bahkan tidak jarang terjadi, buku-buku tentang Islam atau tentang Nabi Muhammad saw. yang ditulis oleh penulis selain Islam, kerap kali tidak memuaskan pelajar-pelajar yang beragama Islam, oleh karena agama yang dianut si penulis turut memengaruhi tulisannya.

Semoga buku ini dapat memberikan pertolongan pada mereka yang sedang mencari jalan menuju agama Islam, dan merasakan juga nikmatnya dari kehidupan Nabi Muhammad saw., sebab pengarang buku ini adalah orang Islam dan mencintai Islam.